banner

Kamis, 28 Juni 2012

Phobia

PENGERTIAN
Secara umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu.Bedanya sama rasa takut biasa adalah, hal yang ditakuti sebenarnya nggak menyeramkan untuk sebagain besar orang.
Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.
Kalo sudah parah, penderitanya bisa terserang panik saat ngeliat hal yang dia takutin. Sesak nafas, deg-degan, keringat dingin, gemetaran, bahkan sampai tidak bisa menggerakkan badannya.
Sama seperti jenisnya, ternyata penyebab phobia juga macam-macam. Analisa yang pertama karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis seperti yang dialami Rachel Green Kabarnya ,beberapa hari setelah bom bali meledak para korbannya yang selamat, jadi phobia sama api dan suara keras. Kejadian traumatis, seperti inilah yang jadi penyebab phobia paling umum. Masih ada penyebab lainnya yang dianalisa oleh psikolog, yaitu phobia juga bisa terjadi karena budaya. Seperti di Jepang, Cina dan Korea, masyarakatnya takut banget sama angka 4 (tetraphobia) sedangkan di Italia takut sama angka 17 yang dianggapnya angka sial! Memang nggak rasional, tapi bener-bener terjadi .
Penyebab Phobia


Sebab-sebab phobia ialah: pernah mengalami ketakutan hebat, yang disertai rasa malu dan bersalah. Semua ini ditekan dalam ketidaksadaran. Dan sewaktu orang bersangkutan mengalami perangsang yang sama timbul kemudian respon ketakutan yang bersyarat kembali, sungguhpun peristiwa atau pengalaman yang asli sudah dilupakan. Respon-respon ketakutan dan kecemasan hebat itu selalu timbul kembali, walaupun ada usaha-usaha untuk menekan dan melenyapkan respon-respon tersebut.

Pada umumnya phobia akibat proses belajar yang tidak semestinya (faulty learning) sebagaimana terwujud dalam situasi sebagai berikut:

1. Pernah mengalami trauma psikologis dalam situasi tertentu, kemudian menjadi takut terhadap situasi tersebut, sebab dikaitkan dengan rasa takut yang dialaminya saat terjadi trauma

2. Biasanya disertai simtom-simtom lain seperti rasa gelisah, lekas tersinggung, pusing-pusing sakit punggung, sakit perut dan lain-lain

3. Kadang-kadang kesulitan membuat keputusan, gejala ini disebut desida phobia/takut membuat keputusan (Kanfuran, 1973, dalam Colemen, Butcher dan Carson, 1980)


Jenis phobia pun macam-macam, ada yang takut ketinggian, takut gelap, takut naik lift, takut naik pesawat terbang, dll.

Contoh Penderita Phobia :
  • Johnny Depp dan P. Diddy juga ternyata menderita coulrophobia alias takut sama badut.
  • Mantan suami Angelina Jolie, Billy Bob Thornton takut sama mebel antik.
Dunia medis menganggap phobia sebagai gangguan psikologis. Dan penelitian memang membuktikan bahwa phobia termasuk salah satu bentuk gangguan kejiwaan yang paling sering ditemui di masyarakat dan merupakan gangguan psikologis terbesar ketiga setelah depresi dan kecanduan alkohol.
Jenis-jenis phobia antara lain :
1. Akrofobia : takut berada ditempat tinggi
2. Agrofobia : takut tempat terbuka
3. Klaustrofobia : takut berada ditempat tertutup
4. Hematofobia : takut melihat darah
5. Monofobia : takut berada sendirian disuatu tempat
6. Niktofobia : takut kegelapan
7. Pirofobia : takut melihat api
8. Zoofobia : takut pada binatang tertentu
9. Fobia sekolah : jenis fobia ini banyak dijumpai.

4. Beberapa Kasus Phobia
Kasus ini menimpa seorang panceramah di Indonesia. Dimana sebelum menjadi penceramah ia pernah mengkonsumsi obat-obatan. Hingga pada akhirnya ia dimasukkan ke panti rehabilitasi. Dimana ketika didalam panti tersebut ia mengalami ketakutan. Setiap ada orang yang akan datang dan membuka pintunya, ia langsung teriak ketakutan.
Suatu ketika beberapa kelompok petualang sedang berusaha mendaki sebuah gunung di Sumatra. Satu dari anggota kelompok tersebut tenyata mengalami phobia. Ia mengalami ketakutan saat mendaki gunung tersebut. Mungkin dikarenakan pengalaman pribadinya yang sungguh tragis. Ketika masih kecil ia bersama saudaranya main di suatu bangunan tua, yang belum jadi. Ketika itu ia bermain kejar-kejaran dengan saudaranya itu. Ketika ia mengejar saudaranya itu, tak sengaja saudaranya tersandung, dan terjatuh serta terguling dilantai. Tapi naas nasibnya, ia malah terjatuh dari bangunan itu dan tewas seketika. Anak tersebut berteriak ketakutan, dan ia tidak berani untuk melihat kebawah.
Cara mengatasinya : 

a. Terapi berbicara. 
 Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2. Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia. 
b. Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
 Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku. 
c. Menggunakan obat-obatan. 
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia). 
2. Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan. 
3. Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar